PRAPASKAH 1 :
Pada minggu pertama Pra-paskah ini, menunjukkan kepada kita bahwa Yesus karena ketegasannya ketika dicobai di padang gurun membuahkan ketaatan-Nya kepada Bapa dan mendatangkan keselamatan bagi kita yang ditebus-Nya. Ada tiga bentuk godaan yang ditawarkan oleh setan yaitu: (1) untuk membuat roti dari batu. (2) untuk menjatuhkan diri dari bubungan bait Allah; dan (3) akan diberi semua kerajaan dunia bila mau menyembah setan. Dan dengan tegas Yesus menolak!
Dalam hidup, kita manusia pun mengalami banyak godaaan dan cobaan dengan banyak bentuk tapi isinya sama seperti yang dialami oleh Yesus, seperti harta kekayaan dalam bentuk jaminan ekomis, Kedudukan dan jabatan, kehormatan, kuasa dan pelbagai jaminan yang bersifat politis, juga kenikmatan dan kesenangan. Dal hal-hal seperti ini, apakah kita cukup kuat untuk mengatasi godaaan-godaan itu.
Kita sering digoda untuk mencari kesuksesan dan keenakan tanpa usaha. Kita digoda tidak bekerja tetapi mengharapkan hasil yang tinggi, menyontek dalam belajar, menjiplak karya orang lain dan mengharapkan hasil yang tinggi. Kita juga tergoda untuk mewujudkan kesombongan dan gila hormat dan karena itu menjatuhkan bahkan menghancurkan kehidupan orang lain, Juga godaan gila kuasa dan berkuasa dengan menindas orang lain dengan saling menyingkirkan dan menghancurkan. Boleh jadi godaan-godaan itu itu yang bagi kita sulit untuk menolaknya. Kita seringkali sangat tidak tegas menghadapi cobaan dan godaan serta sering berkompromi dan memaafkan diri sendiri.
Kita diingatkan bahwa harus mentaati kehendak Tuhan sebagai yang utama. Kita belajar dari Yesus untuk tegas dalam cobaan dan godaan, berani untuk mengatakan: Tidak atas godaan dan cobaan itu, maka kita bisa mengalahkannya. Kita ditantang, apakah kita masih ingat akan tugas dan tujuan pokok hidup kita. Ketika kita mengalami banyak hal yang saling berbenturan, maka jalan terbaik adalah menjaga kedekatan kita dengan Allah, mengalami Allah yang selalu hadir dalam setiap perjuangan kita, maka dengan demikian Allah menjadi keselamatan hidup kita memampukan kita untuk mengalahkan setiap cobaan dan godaaan-godaan itu.
PRAPASKAH 2 :
Minggu ke dua pra-paskah, mengajak kita untuk merenungkan betapa maksud dan karya besar Allah melalui penderitaan dan kematian Yesus, namun kemuliaan-Nya yang nampak nyata di Tabor mengungkapkan betapa kekuatan Allah itu nyata. Peristiwa transfigurasi Yesus yang disaksikan oleh ketiga murid-Nya, merupakan peristiwa yang sangat penting dalam hidup ketiga murid Yesus itu. Peristiwa itu menyadarkan mereka akan tujuan yang dinyatakan melalui suara yang terdengar, “Inilah Anak yang Kukasihi kepada-Nyalah aku berkenan, dengarkanlah Dia”. Dalam peristiwa dan pengalaman hidup apapun pesan ini harus menjadi kekuatan yakni dengarkanlah Dia. Panggilan Allah itu harus didengar, karena suara itu adalah keselamatan. Dialah kehidupan. Sebagaimana kehadiran dua tokoh besar bangsa Israel yakni Musa dan Elia menegaskan sesuatu yang penting. Bahwa mereka yang telah memperkenalkan kepada bangsa itu siapa sesungguhnya Allah nenek moyang mereka. Yang mengajak mereka untuk beriman yang kepada Allah yang benar, Allah yang tidak pernah melupakan janji setia-Nya kepada nenek moyang mereka. Musa dan Elia dua tokoh yang sangat berperan dalam sejarah keselamatan bangsa Israel, ditentukan Allah untuk mengambil bagian dalam sejarah keselamatan umat manusia yang akan digenapi oleh Yesus Kristus, anak-Nya yang terkasih. Peristiwa ini pun oleh ketiga murid Yesus: Petrus, Yakobus dan Yohanes semakin menguatkan dan meneguhkan iman kepercayaan mereka ketika berhadapan dengan peristiwa penderitaan, salib dan kematian Yesus. Karena dengan jalan itulah kemuliaan yang sesungguhnya menjadi buah keselamatan.
Maka “dengarkanlah dia” bukannya sekedar sebuah ajakan untuk mendengarkan apa saja yang akan dikatakakan oleh Yesus, tetapi sebuah ajakan untuk mengikuti proses keselamatan dari Allah yang akan digenapi oleh Yesus, sehingga mereka kemudian boleh memberikan kesaksian kepada banyak orang. Mereka menyadari tujuan hidup mereka yakni ambil bagian dalam keselamatan untuk manusia dalam Yesus Kristus.
Bagi kita pun pesan dari peristiwa ini adalah bahwa kita pun oleh kekuatan Allah, kita dipanggil Allah untuk ikut menderita bagi Injil Kristus. Bahwa kebahagiaan hanya dicapai melalui penderitaan. Bahwa Yesus adalah pemenuhan janji keselamatan Allah yang harus terus menerus didengarkan agar kitapun dapat memberikan kesaksian tentang Yesus itu dalam hidup kita. Kitapun diajak untuk tidak tinggal dalam kemah kemapanan kita, yang sering merasa aman dan nyaman di tempat yang ada, tetapi kita harus keluar dari zona nyaman kita dan masuk ke dalam kenyataan dan keseharian hidup kita, Disanalah medan perjumpaan dan perjuangan untuk bersama-sama dengan murid-murid Yesus yang lain mengusahakan kehidupan yang lebih baik, lebih adil, lebih jujur, lebih bersaudara, menjadikan dunia tempat yang aman bagi sesama di sekitar kita.
Dihadiri oleh 65 peserta
Demikian sekilas info dan sampai ketemu di hari Senin berikutnya.
Tuhan memberkati kita semua.